Sabtu, 24 Desember 2016

Pasar Rakyat Jadi Simbol Kehidupan dan Peradaban Bangsa Indonesia





Yayasan Danamon Peduli (Danamon Peduli) didukung oleh Kompasiana menggelar kegiatan diskusi dan refleksi akhir tahun bertajuk “Festival Pasar Rakyat, Merayakan Harmoni Kehidupan".

Kegiatan ini sengaja digelar guna mendorong wacana pencanangan Hari Pasar Rakyat Nasional. 

Momentum ini dimanfaatkan oleh Danamon Peduli untuk merefleksikan bahwa pasar tradisional atau pasar rakyat merupakan simbol kehidupan dan peradaban serta saksi perubahan sosial bangsa Indonesia.

Hadir selaku keynote speaker Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita, diikuti dengan sesi diskusi bertema “Urgensi Hari Pasar Rakyat Nasional?” yang menghadirkan Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan RI Srie Agustina, Walikota Balikpapan Rizal Effendi, serta Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli Restu Pratiwi.

Pada kesempatan yang sama, Danamon Peduli turut menggelar diskusi bertajuk “Pasar dalam Gerakan Generasi Muda dan Transformasi Pasar Rakyat”, menghadirkan Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Ricky Pesik, Editor in Chief Harian Kompas Ninuk Pambudy dan Penggiat Pasar Santa Teddy Kusuma. 

Selain itu hadir juga Profesional Fotografer Arbain Rambey dan Sejarawan JJ. Rizal dalam diskusi tentang “Warna Warni Pasar dalam Gambar dan Pasar dalam Peta Kuliner Nusantara” sebagai penutup kegiatan.

Memperkuat pesan pasar rakyat sebagai simbol kehidupan dan peradaban, Praktisi Seni dan Budaya Garin Nughoro dan Endah Laras menampilkan pertunjukan budaya berjudul “Cerita Pasar”, yang diisi dengan serangkaian lagu daerah diantaranya Pepaya, Mangga, Pisang, Jambu; Dondong apa Salak; Padi Menguning; Desaku; Warung Pojok; Ibu Pertiwi; Kunang-kunang.



Danamon Peduli telah memberikan banyak sekali pembelajaran tentang pentingnya peran dan nilai pasar untuk kehidupan bangsa, tidak hanya dalam aspek ekonomi namun juga pada aspek sosial budaya. Sepuluh tahun perjalanan program Pasar Sejahtera ini mendorong kami untuk menggagas Hari Pasar Rakyat Nasional, tidak hanya untuk memberikan apresiasi terhadap kontribusi pasar, namun juga sebagai momentum lahirnya semangat baru dan kolaborasi dengan banyak pihak dalam memberikan makna baru kepada pasar rakyat sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan konsumen,” jelas Restu Pratiwi, Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli.

Pada akhir kegiatan diskusi ini diharapkan tercipta gerakan kolaboratif untuk pengembangan pasar rakyat di Indonesia, serta bersama dengan Danamon Peduli turut mendorong wacana pencanangan Hari Pasar Rakyat Nasional sebagai upaya kolektif untuk mencapai tujuan bersama.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sensasi 'Tak Mau Cek-Out' Landa Tamu Hotel Best Western Premier Panbil Batam Hotel

Akhir pekan menjadi momen yang tepat untuk 'mengasingkan' diri dari keramaian kota. Banyak di antaranya memilih untuk ref...