Jumat, 30 Desember 2016

Yuk Ikutan Gerakan Tangan Diatas, Membantu Sesama

Foto:ilustrasi

Terkadang hal yang tidak diinginkan (musibah) oleh seseorang datang secara tiba-tiba dan tanpa sebab.

Sehingga banyak menimbulkan korban jiwa dan harta benda.

Untuk Membantu dan meringankan Sesama persoalan kemanusiaan secara terencana, terkonsep, terintegrasi, dan berkesinambungan sehingga menjadi formula ideal dalam mengatasi berbagai problem kemanusiaan baik dalam skala lokal, nasional, regional, maupun global, terbentuklah "Gerakan Sosial Tangan Diatas".

MARI SALURKAN bantuan dan kedermawaaan anda bersama kami melalui nomor rekening 109 00 1043132 8 (Bank Mandiri) dan 4720 01 003782 53 4 (Bank BRI).

Kepedulian Anda terhadap Sesama yang membutuhkan menjadi "kunci" utama dalam membantu mereka.(*/berbagai sumber)


Kamis, 29 Desember 2016

Ketersedian Air Bersih Cenderung Menipis Akibat Dampak Manusia dan Alam?




Kebutuhan Air bersih dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Oleh karena itu, pengelolaan air bersih di Indonesia sudah diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

Namun demikian, hingga saat ini masih banyak yang belum menikmati fasilitas air bersih tersebut.

Selain Indonesia, berdasarkan data WHO (2000), diperkirakan terdapat lebih miliaran manusia setiap harinya terkena dampak kekurangan air lebih dari 40 negara di dunia. Dari jumlah tersebut, 1,1 miliar tidak mendapatkan air yang memadai dan 2,4 miliar lainnya tidak mendapatkan sanitasi yang layak.

Akibatnya, diperkirakan pada tahun 2050 diprediksikan 1 dari 4 orang akan terkena dampak dari kekurangan air bersih (Gardner-Outlaw and Engelman, 1997 dalam UN, 2003).

Di Indonesia sendiri, dengan jumlah penduduk mencapai lebih 200 juta jiwa, kebutuhan air bersih menjadi semakin mendesak. Kecenderungan konsumsi air diperkirakan terus naik hingga 15-35 persen per kapita per tahun.

Sementara ketersediaan air bersih cenderung melambat (berkurang) akibat kerusakan alam dan pencemaran lingkungan. Sekitar 119 juta jiwa (rakyat Indonesia) belum memiliki akses terhadap air bersih (Suara Pembaruan – 23 Maret 2007).

Penduduk Indonesia yang bisa mengakses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, diketahui baru mencapai 20 persen dari total penduduk Indonesia. Itupun yang dominan adalah akses untuk perkotaaan. Dengan kata lain, masih ada 82 persen rakyat Indonesia terpaksa mempergunakan air yang tak layak secara kesehatan.


Untuk persentase akses daerah pedesaan terhadap sumber air di Indonesia, lebih rendah daripada beberapa negara tetangga seperti Malaysia.

Di Malaysia, tingkat akses sumber air di pedesaan mencapai 94 persen. Di negara Indonesia yang kaya sumber daya air ini, angka akses pedesaan terhadap air bersih hanya menyentuh level 69 persen,  atau lebih rendah dari Vietnam yang telah mencapai 72 persen.

Pada akhir tahun 2019 diperkirakan jumlah penduduk perkotaan mencapai 150,2 juta jiwa dengan konsumsi per kapita sebesar 125 liter, sehingga kebutuhan air akan mencapai 18,775 miliar liter per hari.

Berdasarkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), kebutuhan air untuk industri akan melonjak sebesar 700 perseb pada tahun 2025 mendatang. Sementara untuk perumahan dipastikan akan naik rata-rata 65 persen dan untuk produksi pangan naik 100 persen.

Sehingga, pada tahun 2000 untuk berbagai keperluan di Pulau Jawa diperlukan setidaknya 83,378 miliar meter kubik air bersih.

Sedangkan potensi ketersediaan air, baik air tanah maupun air permukaan hanya 30,569 miliar meter kubik.

Sehingga pada tahun 2015 krisis air di Pulau Jawa akan jauh lebih parah karena diperkirakan kebutuhan air akan melonjak menjadi 164,671 miliar meter kubik. Sedangkan potensi ketersediaannya cenderung menurun.

Di daerah perkotaan seperti Jakarta saja, masih banyak warga yang belum mendapatkan fasilitas air bersih. Jakarta dialiri 13 sungai, terletak di dataran rendah dan berbatasan langsung dengan Laut Jawa.

Seiring dengan pertumbuhan penduduk Jakarta yang sangat pesat, berkisar hampir 9 juta jiwa, maka penyediaan air bersih menjadi permasalahan yang rumit. Dengan asumsi tingkat konsumsi maksimal 175 liter per orang, dibutuhkan 1,5 juta meter kubik air dalam satu hari.

Neraca Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta tahun 2003 menunjukkan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) diperkirakan baru mampu menyuplai sekitar 52,13 persen kebutuhan air bersih untuk warga Jakarta. (Kompas, 20 Juni 2005).

Penyebab Kelangkaan Air Bersih

1. Perilaku Manusia

Kodoatie dalam bukunya yang berjudul Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu mengungkapkan, bahwa faktor utama krisis air adalah perilaku manusia guna mencukupi kebutuhan hidup yaitu perubahan tata guna lahan untuk keperluan mencari nafkah dan tempat tinggal.

Sebagian besar masyarakat Indonesia, menyediakan air minum secara mandiri, tetapi tidak tersedia cukup informasi tepat guna hal hal yang terkait dengan persoalan air, terutama tentang konservasi dan pentingnya menggunakan air secara bijak.

Masyarakat masih menganggap air sebagai benda sosial. Masyarakat pada umumnya tidak memahami prinsip perlindungan sumber air minum tingkat rumah tangga, maupun untuk skala lingkungan. Sedangkan sumber air baku (sungai), difungsikan berbagai macam kegiatan sehari hari, termasuk digunakan untuk mandi, cuci dan pembuangan kotoran/sampah.

Sebagian masyarakat masih menganggap bahwa air hanya urusan pemerintah atau PDAM saja, sehingga tidak tergerak untuk mengatasi masalah air minum secara bersama. Populasi yang terus bertambah dan sebaran penduduk yang tidak merata.

Pemanfaatan sumberdaya air bagi kebutuhan umat manusia semakin hari semakin meningkat. Hal ini seirama dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di dunia, yang memberikan konsekuensi logis terhadap upaya-upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Disatu sisi kebutuhan akan sumberdaya air semakin meningkat pesat dan disisi lain kerusakan dan pencemaran sumberdaya air semakin meningkat pula sebagai implikasi industrialisasi dan pertumbuhan populasi yang tidak disertai dengan penyebaran yang merata sehingga menyebabkan masih tingginya jumlah orang yang belum terlayani fasilitas air bersih dan sanitasi dasar.

Selain itu meningkatnya jumlah populasi juga berdampak pada sanitasi yang buruk yang akan berpengaruh besar pada kualitas air. Sekitar 60 rumah di Jakarta memiliki sumur yang berjarak kurang dari 10 meter dari septic tank.

Jumlah septic tank di Jakarta lebih dari satu juta. Melimpahnya jumlah septic tank yang terus bertambah tanpa ada regulasi yang baik mengakibatkan pencemaran air tanah dan membahayakan jutaan penduduk.

2. Penggundulan Hutan
Kerusakan lingkungan yang makin parah akibat penggundulan hutan merupakan penyebab utama kekeringan dan kelangkaan air bersih. Kawasan hutan yang selama ini menjadi daerah tangkapan air (catchment area) telah rusak karena penebangan liar.

Laju kerusakan di semua wilayah sumber air semakin cepat, baik karena penggundulan di hulu maupun pencemaran di sepanjang DAS. Kondisi itu akan mengancam fungsi dan potensi wilayah sumber air sebagai penyedia air bersih.

Berdasarkan data di Departemen Kehutanan hingga tahun 2000 saja diketahui luas lahan kritis yang mengalami kerusakan parah di seluruh Indonesia mencapai 7.956.611 hektare (ha) untuk kawasan hutan dan 14.591.359 ha lahan di luar kawasan hutan.

Sedangkan pada tahun yang sama rehabilitasi atau penanaman kembali yang dilakukan pemerintah hanya mampu menjangkau 12.952 ha kawasan hutan dan 326.973 ha di luar kawasan hutan.



3. Global Warming
Pemanasan global telah memicu peningkatan suhu bumi yang mengakibatkan melelehnya es di gunung dan kutub, berkurangnya ketersediaan air, naiknya permukaan air laut dan dampak buruk lainnya.

Seiring dengan semakin panasnya permukaan bumi, tanah tempat di mana air berada juga akan cepat mengalami penguapan untuk mempertahankan siklus hidrologi. Air permukaan juga mengalami penguapan semakin cepat sedangkan balok-balok salju yang dibutuhkan untuk pengisian kembali persediaan air tawar justru semakin sedikit dan kecil.

Ketika salju mencair tidak menurut musimnya yang benar, maka yang terjadi bukanlah salju mencair dan mengisi air ke danau, salju justru akan mengalami penguapan. Danau-danau itu sendiri akan menghadapi masalahnya sendiri ketika airnya tidak lagi membeku.

Air akan mengalami penguapan yang jauh lebih lambat ketika permukaannya tertutup es, sehingga ada lebih banyak air yang tersisa dan meresap ke dalam tanah. Ketika terjadi pembekuan yang lebih sedikit, artinya semakin banyak air yang dilepaskan ke atmosfir.

Maka, ketika gletser yang tersisa dari zaman es mencair semua, sungai-sungai akan kehilangan sumber air.

4. Pencemaran Air
Saat ini pencemaran air sungai, danau dan air bawah tanah meningkat dengan pesat. Sumber pencemaran yang sangat besar berasal dari manusia, dengan jumlah 2 milyar ton sampah per hari, dan diikuti kemudian dengan sektor industri dan perstisida dan penyuburan pada pertanian (Unesco, 2003).

Sehingga memunculkan prediksi bahwa separuh dari populasi di dunia akan mengalami pencemaran sumber-sumber perairan dan juga penyakit berkaitan dengannya.

Hilman Masnellyarti, Deputi Bidang Peningkatan Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan Hidup mengungkapkan bahwa kelangkaan air bersih disebabkan pula oleh pencemaran limbah di sungai.

Diperkirakan, 60 persen sungai di Indonesia, terutama di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi, tercemar berbagai limbah, mulai dari bahan organik hingga bakteri coliform dan fecal coli penyebab diare.

Sungai-sungai di Pulau Jawa umumnya berada pada kondisi memprihatinkan akibat pencemaran limbah industri dan limbah domestik. Padahal sebagian besar sungai itu merupakan sumber air bagi masyarakat, untuk keperluan mandi, cuci, serta sumber baku air minum olahan (PAM).

5. Manajemen Pengelolaan Air yang Kurang Baik

Departemen Pekerjaan Umum bertanggung jawab terhadap infrastruktur air, Departemen Dalam Negeri mengurusi pentarifan air, Departemen Kehutanan bertanggung jawab terhadap konservasi sumber daya air, sedangkan masalah kualitas air oleh Departemen Kesehatan.

Banyaknya institusi yang terlibat dan tumpang-tindihnya pengambilan kebijakan tentang air oleh berbagai departemen yang ada ditambah lagi dengan kurangnya koordinasi antara institusi tersebut menyebabkan kegagalan program pembangunan Indonesia di sektor air.

Anggaran yang tidak mencukupi, menurut Depkes, selama 30 tahun terakhir, anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan sanitasi (termasuk penyediaan air bersih) hanya sekitar 820 juta dolar AS atau setara Rp 200 per orang per tahun.

Padahal kebutuhannya mencapai Rp 470 per rupiah per tahun. Versi Bank Pembangunan Asia perlu RP 50 triliun untuk mencapai target MDGs 2015 dengan 72,5% penduduk akan terlayani oleh fasilitas air bersih dan sanitasi dasar.

Dalam APBN tahun 2008, anggaran untuk sanitasi itu hanya 1/214 dari anggaran subsidi BBM. Dari anggaran tersebut terlihat pemerintah belum melihat anggaran untuk perbaikan sanitasi sebagai investasi tetapi mereka melihatnya sebagai biaya.

Padahal menurut perhitungan WHO dan sejumlah lembaga lain setiap US$ 1 investasi di sanitasi dan air bersih akan memberikan manfaat ekonomi sebesar US$ 8 dalam bentuk peningkatan produktivitas dan waktu, berkurangnya angka kasus penyakit dan kematian. (*/berbagai sumber)


Rabu, 28 Desember 2016

Kebocoran Pipa ATB Sebabkan Suplai Air ke Pelanggan Terganggu


Sebagai penyedia air bersih di Kota Batam, saat ini PT. Adhya Tirta Batam (ATB) memiliki cakupan layanan mencapai 99,5 persen. Dengan kata lain, hampir seluruh wilayah di Kota berbentuk kalajengking ini sudah terlayani air bersih dari ATB.

Sejalan dengan berkembangnya Kota Batam, pertumbuhan pelanggan ATB pun kian bertambah. Sehingga suplai air ke pelanggan pun sedikit banyak berpengaruh. Khususnya konsumen ATB yang berada di dataran tinggi dan terjauh dari Instalasi Pengolahan Air (IPA)

Kondisi ini, membuat munculnya  Jam puncak  yang kerap di alami oleh pelanggan pada jam-jam sibuk atau pagi dan sore hari.

“Saat ini memang ada  pelanggan yang mengeluh dengan suplai air, terutama saat pagi dan sore hari. Bahkan air hanya mengalir pada malam hari pada suatu wilayah. Suplai air terkadang dipengaruhi oleh kebocoran pipa yang tidak terduga yang mengakibatkan air tidak mengalir normal bahkan tidak mengalir," ucap Enriqo Moreno Corporate Communication Manager ATB, Kamis (29/12).

Menurutnya, ATB bukan mengabaikan keluhan pelanggan tersebut, namun selalu berupaya memperkuat jaringan distribusi. Hanya saja, memang memerlukan waktu, disebabkan adanya perencanaan biaya, jalur pipa, dan lainnya. Selain itu dikerjakannya juga harus bertahap, tidak dapat sekaligus.

Sementara panjang pipa yang sudah dibangun ATB juga berpengaruh kepada suplai air pelanggan. Semakin panjang pipa yang dimiliki, ATB harus semakin intensif melakukan perawatan secara berkala.

Terkadang untuk mengoptimalkan perawatan yang dilakukan, harus menonaktifkan aliran air dari beberapa pipa sehingga berdampak mengecil atau bahkan berhentinya suplai air kepada pelanggan selama pengerjaan berlangsung.

“Perawatan pipa tersebut tidak dapat dihindari. ATB harus melakukan perawatan untuk menghindari dampak yang lebih besar di kemudian hari. Pipa juga harus dirawat secara berkala agar kualitasnya tetap terjaga dan selalu berfungsi dengan baik,” terangnya.


Enriqo menuturkan, ATB memang telah menentukan standar pipa yang ditetapkan, namun kebocoran pipa tidak dapat dihindari. Kebocoran tersebut juga berdampak pada terganggunya suplai air kepada pelanggan.

Kebocoran dapat terjadi karena beberapa hal, bisanya karena pipanya yang sudah lama atau terkena galian.

“Apabila bocor pipa kecil tidak berdampak besar, namun terkadang untuk memperbaiki kebocoran yang cukup besar ATB harus menghentikan sementara suplai air kepada beberapa pelanggan agar perbaikan kebocorannya lebih optimal,” ujarnya.

Untuk menjaga kuantitas, kualitas dan kontinyuitas pelayanan kepada pelanggan, ATB sudah memanfaatkan tanki reservoir. Saat ini ATB memiliki 15 tanki reservoir yang tersebar di beberapa wilayah di Kota Batam.

“Tanki tersebut diharapkan dapat menjaga suplai air ke pelanggan. Bila ada gangguan listrik, pemeliharaan jaringan atau perbaikan kebocoran tidak secara sesaat air ikut mati, namun masih ada cadangan air bersih yang tersimpan dalam tanki," katanya.

Agar pelanggan lebih nyaman dan bisa menggunakan air bersih, sebaiknya menampung air secukupnya, sehingga bila ada gangguan suplai akibat pekerjaan ATB tetap dapat menggunakan air. (*)

"Tolong...Tolong Mata Saya...Pedihh”


 


 * ATB Gelar Simulasi Kebocoran Bahan Kimia

Suasana hening di sekitar Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sei Harapan, Sekupang, berubah menjadi ramai pasca-suara sirine tanda bahaya yang berasal dari Area Klorin "meraung-raung", Selasa (28/12/2016) siang.

Beberapa saat kemudian, petugas operator ATB Sei Harapan bernama Bayu menjadi korban dari kebocoran salah satu tabung klorin.

Sembari memegang tenggorokannya, Bayu berusaha mencari pertolongan dengan merangkak dan menyelamatkan diri keluar dari area klorin.

"Tolong, tolong mata saya..pedihh...tolong saya terpapar klorin," teriak Bayu dengan suara parau sambil merangkak di tengah lapangan sambil terus meminta pertolongan.

Melihat hal tersebut, beberapa karyawan yang kebetulan melihat Bayu langsung memberikan pertolongan pertama dengan membawanya ke lokasi yang aman dan menjauh dari area kebocoran klorin.

Sementara itu, beberapa karyawan lainnya mengenakan masker oksigen berusaha meminimalisir tingkat kobocoran klorin. 

Akibat peristiwa tersebut, Bayu mengalami gangguan pada kulit serta tenggorokan. Setelah di berikan perawatan pertama, Bayu pun langsung di bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Hal tersebut merupakan langkah yang harus segera dilakukan karena berdasarkan studi laboratorium  bahwa paparan berulang klorin dari udara dengan dosis tinggi dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, darah, jantung, dan sistem pernapasan

Kejadian ini merupakan bentuk simulasi dari bahaya kebocoran klorin di area IPA Sei Harapan.

Roni Hartawan, Manager QHSE ATB yang saat itu didampingi beberapa manager ATB sebagai penilai yakni Estiyudo Listyadi Manager Produksi, Wahyu Widiyanto Manager Produksi, Sulistyo AW Manager Planning mengatakan, kegiatan simulasi kecelakaan kerja ini wajib dilakukan guna memberikan bekal bagi karyawan di lapangan, terutama di area IPA Sei Harapan.   

"Pelatihan ini di fokuskan pada kebocoran di area klorin untuk IPA Sei Harapan. Agar karyawan bisa lebih tanggap dengan adanya pelatihan ini. Sambil dievaluasi pada kondisi di lapangan," jelas Roni Hartawan. 

Selama 2016, QHSE sangat fokus terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang ada di lingkungan kerja di PT Adhya Tirta Batam (ATB). Oleh karena itulah Drill ini dilakukan, baik di area perkantoran hingga lapangan.

"Selama 2016 kita sudah evaluasi kegiatan yang berkaitan dengan tim tanggap darurat. Dari hasil evaluasi, khususnya di area IPA harus memiliki tim tanggap darurat karena berhubungan langsung dengan chemical area, pertolongan pertama hingga kebakaran," jelas Roni lagi.

Meski simulasi dilakukan dengan lancar, tambahnya namun beberapa kekurangan harus lebih di perbaiki pada berbagai sisi. Kekurangan inilah yang nantinya akan menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan simulasi di tahap selanjutnya.

Dengan dukungan dan komitmen dari pimpinan diharapkan bisa menjadi nilai tambah bagi ATB.

"Kegiatan K3 dan lingkungan jadi komitmen dari pimpinan, ini jadi komitmen bersama untuk menghadapi penilaian akhir saat adanya audit oleh BP Batam dan Pemerintah," ujar Roni .

Dijadwalkan, pada bulan Januari atau Februari diberikan pelatihan penanganan kecelakaan kerja di area IPA, pelatihan berupa tumpahan bahan kimia (chemical spill), pertolongan pertama (First Aid), kebakaran termasuk pelatihan khusus untuk ketua-ketua unit tanggap darurat.

"Nantinya anggota unit tanggap darurat diberikan jadwal tentang pelatihan yang dibutuhkan, setelah mendapat pelatihan bisa memberikan informasi kepada teman-teman di lapangan secara bergantian. Tujuannya agar semua karyawan yang ada di area WTP dan dilapangan bisa lebih paham, karena semua resiko yang ada di area kerja di lapangan tanggung jawab individu, termasuk pihak security juga dilibatkan," jelasnya.

Sejalan dengan keselamatan kerja, awal 2017 dilakukan sosialisasi berkenaan dengan pengawasan narkotika dan HIV/AIDS.

Manajemen ATB pun mengharapkan seluruh karyawan ATB bebas dari Narkoba, AIDS dan HIV. (*)

Selasa, 27 Desember 2016

Klorin Berbahaya Atau Aman untuk Manusia?


Sering kali kita mendengar istilah Klorin atau Kaporit pada produk yang banyak dijual di pasaran. Namun tahukan Anda apa itu Klorin? manfaat dan bahayanya?

Berikut ini akan kita bahas Klorin yagn dalam bahasa kimianya ditulis dengan Cl.

Cl merupakan unsur kimia murni yang biasanya berwujud gas diatomik dengan warna hijau. Penggunaan nama klorin sendiri mengacu pada warna gas dari unsur ini yaitu chloros atau yang berarti hijau.

Dalam kimia, klorin memiliki elektronegativitas 3,0 menurut pauling. Titik lebur klorin berada pada suhu -101 °C dengan titik didih pada -34,6 °C.

Klorin memiliki jumlah isotop 4 dengan energi ionisasi pertama : 1255,7 kJ/mol, energi ionisasi kedua: 2298 kJ/mol dan energi ionisasi ketiga: 3822 kJ/mol.

Sedangkan radius vanderwaals klorin (Cl) adalah 0.127 nm dengan radius ioniknya 0,184 (-2) nm, 0,029 nm (+6) dan potensi standarnya -1.36..

Klorin pertama kali ditemukan oleh Calr Wilhelm Scheele pada tahun 1774 dimana saat itu ia mengira di dalam klorin terkandung oksigen.



Kemudian pada tahun 1810, Humphry Davy menamai unsur kimia ini dengan sebutan klorin yang berasal dari kata chloros dimana memiliki arti gas yang berwarna hijau.

Perlu sendiri, Klorin memiliki berat 2,5 kali udara, gas ini juga sangat beracun dan baunya menyesakkan jika terhirup.

Akan tetapi klorin bisa menjadi oksidator kuat, agen disinfektan serta pemutih jika dalam bentuk cair dan padat. Elemen ini merupakan bagian dari seri halogen pembentuk garam yang bisa diekstrak dari klorida melalui oksidasi dan elektrolisis.

Klorin di alam bisa kita temukan bersenyawa dengan unsur natrium dan membentuk NaCl atau yang kita kenal dengan garam dapur.

Klorin juga bisa kita temukan pada silvit dan karanalit. Ion klorida bisa ditemukan sekitar 1.9% terlarut dalam massa air laut.

Sedangkan di tanah, jumlah klorida umumnya bervariasi, tergantung kondisi tanah dan jaraknya dengan daerah laut.

Biasanya pada tanah dataran tinggi memiliki sekitar 10 ppm klorida. Pada kloroplas tanaman juga terkandung unsur klorin yang terkosentrasi.

Manfaat atau kegunaan klorin dalam kandungan cairan pemutih, desinfektan dan gas mustard, klorin merupakan bahan kimia penting yang terkandung di dalamnya agar cairan-cairan ini bisa bekerja dengan baik.




BAHAYANYA?

Pada dunia industri, klorin-(Cl) biasanya digunakan dalam pembuatan kertas, pembalut wanita, antiseptik, insektisida, makanan, zat warna, produk minyak bumi, obat-obatan dan masih banyak lagi yang lainnya.

Pada produksi kertas, klorin berfungsi untuk menghilagkan tinta pada produksi kertas daur ulang atau sebagai pemutih pulp kayu sebelum diolah menjadi kertas.

Selain itu, klorin juga bisa menjadi pembunuh mikroba dan bakteri pada pengolahan air minum.

Klorin akan tetap aman bagi manusia jika masih dalam kadar yang tepat. Sebagai contoh pada pemutih pakaian yang digunakan untuk mencuci serta bahan kimia pada kolam renang yang mengandung klorin.

Klorin bisa menjadi berbahaya jika dalam bentuk gas terhirup atau masuk ke tubuh manusia melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dikarenakan sifat klorin yang beracun dan merupakan gas yang sangat reaktif.

Jika kita secara tdak sengaja menghirup gas klorin (Cl) maka akan terjadi gangguan pada sistem pernafasan kita, baik itu berupa sesak, nyeri dada, batuk bahkan hingga retensi air dalam paru paru dan lain sebagainya.

Pada lingkungan, klorin akan terurai ketika dicampur dengan air. Klorin mungkin juga dilepaskan dari air kemudian masuk ke udara dalam kondisi tertentu.

Karena sifatnya yang reaktif, klorin tidak akan lama tinggal di tanah atau di dalam air. Tanaman dan hewan juga diketahui tidak mengakumulasi klorin dalam tubuhnya.

Namun, studi laboratorium menunjukkan bahwa paparan berulang klorin dari udara dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, darah, jantung, dan sistem pernapasan.(*/berbagai sumber)


Perusahaan Air Ini Jadi "Benchmark" Bagi Sesama "Tukang Ledeng" di Indonesia




Batam - Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan baik dari intitusi pemerintahan maupun swasta dalam menggali informasi, terkait manajemen air bersih yang baik.

Seperti pola menekan angka kebocoran, penerapan sistem informasi yang sudah terintegrasi dengan baik hingga pelayanan kepada pelanggan.

Satu diantaranya mengunjungi PT Adhya Tirta Batam (ATB)  yang dianggap telah sukses dan berhasil melakukan itu semua.

Selama kunjungan tersebut, banyak diantaranya menanyakan bagaimana cara ATB dalam mengurangi tingkat kebocoran, sambung baru pelanggan, penerapan teknologi SCADA yang terintegrasi dengan GIS sebagai teknologi dalam memonitoring, mengontrol maupun otomasi peralatan operasional baik untuk pengelolaan maupun distribusi air ke pelanggan hingga  mengelola air baku yang terbatas.

"Apa yang sudah dilakukan oleh ATB hingga saat ini sebuah perjalanan luar biasa dan saya apresiasi. Oleh karena itu, saya membawa rombongan ke ATB sebagai tempat untuk menggali ilmu dan rujukan. Sehingga nantinya bisa diterapkan di Bali. Apalagi sumber air di Bali cukup melimpah namun tidak terkelola dengan baik jadi banyak air yang hilang percuma," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Cokorda Ngurah Pemayun saat mengunjungi ATB pada Oktober 2016 silam. 



Cokorda juga mengatakan pihaknya cukup beruntung dan tepat datang ke ATB Batam, guna mendapatkan masukan dan belajar bagaimana mengelola air yang cukup melimpah dengan banyaknya sumber air di Bali.

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur PDAM Tirta Nauli Sibolga, Marojahan Panjaitan, SE yang pada awal Desember 2016 mengunjungi ATB.

Menurutnya, pihaknya sengaja datang ke ATB yang sudah dikenal sebagai "tukang ledeng" terbaik di seluruh Indonesia guna mendapatkan informasi dan ilmu terkait manajemen air bersih.

"Banyak hal yang bisa kita lihat di ATB yang dapat kami ambil ilmunya untuk diterapkan di daerah sendiri. Mengingat saat ini jumlah pelanggan di Sibolga masih sangat jauh dengan Kota Batam yang sudah ratusan ribu pelanggan. Padahal Batam hanya mengandalkan air baku dari hujan saja," terang Marojahan.




Menanggapi hal tersebut, Manager Corporate Communication ATB Enriqo Moreno mengapresiasikan apa yang dilakukan oleh perusahan air bersih tersebut yang melakukan kunjungan kerja ke ATB.

Namun demikian, apa yang sudah dilakukan oleh ATB tersebut semata-mata guna memberikan yang terbaik bagi pelanggannya. Mengingat sumber air di Batam masih mengandalkan air baku yang bersumber dari hujan yang ditampung di waduk.

"Keberhasilan kami, sebenarnya adalah sebuah 'kreatifitas' yang kami lakukan dalam kondisi minim air baku. Meski demikian, hal ini menjadi pemicu untuk kami dalam melakukan yang terbaik," terang Enriqo.


Sebagaimana diketahui, sepanjang tahun 2016 ATB telah mendapatkan kunjungan dari 26 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), lembaga pendidikan, Universitas, Pemerintah Daerah hingga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari seluruh Indonesia.

Diantaranya Pemerintah Provinsi Bali, PDAM Way Rilau, PDAM Sibolga, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, PDAM Solo, PDAM Padang, PDAM Boyolali, hingga PDAM Banjar Banjarmasin.

Selain itu, ada juga rombongan dari DPD PERPAMSI Jawa Timur dan CEO Danish Water Technology House (DWTH) Denmark, Omar Christian Thomsen.(*)

Datang ke Masjid Bawa Mandau, Pria Ini Tak Mempan Ditembak Pistol Stun Gun Polisi



Samarinda - Selasa(26/12/2016), Ruas Jalan Yos Sudarso Samarinda mendadak mencekam. Puluhan pengguna jalan yang melintas mengikuti seorang pria yang berjalan di median jalan.

Di belakang pria tersebut, sejumlah polisi dengan membawa senjata api mengikutinya. Tak seorang pun warga berani mendekat. Pria yang diketahui bernama Zakaria itu membawa sebilah mandau yang diikat di pinggangnya.

Pria 49 tahun itu terus berjalan dan tak memperdulikan perkataan polisi yang menyuruhnya berhenti.

Polisi telah memerintahkan untuk menyerahkan mandau yang ia bawa. Sesekali polisi mengancam akan menembak. Namun warga Jalan Juanda 10, Samarinda Ulu itu tak gentar.

Banyak warga yang mengikuti untuk menyaksikan proses penangkapan Zakaria dari dekat. Akibatnya, arus lalu lintas kendaraan menjadi macet.

Zakaria mulai bertingkah. Ia tetap tak mau menyerahkan mandaunya. Dia bahkan mengancam untuk tak segan-segan melukai jika polisi terus mendekat.

Polisi pun terpaksa menembakan pistol stun gun yang tepat mengenai punggung Zakaria.

Tembakan itu tak membuat bapak satu anak itu terluka. Reaksi kejut dari tembakan itupun tak dirasakan Zakaria. Maklum ketika itu Zakaria mengenakan empat lapis baju dan jaket.

Polisi semakin tak sabar. Sejumlah personel dari Polsekta Samarinda Ilir datang untuk membantu proses penangkapan. Zakaria selanjutnya dikepung dengan moncong senjata mengarah langsung kepadanya.

“Menyerah kalau tidak kami tembak,” ucap tegas seorang polisi dengan pistol diarahkan ke bagian kaki Zakaria.

Instruksi polisi itu membuat Zakaria terjepit. Ia kebingungan. Polisi sudah mengepungnya. Begitu lengah polisi langsung menerjang Zakaria hingga tersungkur di tanah.

Zakaria tak bisa melawan karena polisi yang menindihnya membuatnya tak bisa bergerak. Mandau yang masih terselip di pinggang Zakaria lebih dulu diamankan polisi. Setelah itu kedua tangannya diborgol.

“Kenapa saya dibeginikan. Saya tidak bunuh orang,” teriak Zakaria.

Warga yang ramai sejak awal berusaha mendekat, namun polisi bergegas memblokir agar tak seorang pun warga melakukan penganiayaan terhadap Zakaria yang ternyata mengidap gangguan jiwa.

“Awalnya dia (Zakaria, Red) datang ke Masjid Raya Darusallam dan membuat jamaah masjid ketakutan. Dia datang dengan membawa mandau,” kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol M Setyobudi Dwi Putro, melalui Kapolsekta Samarinda Ilir Kompol Yovan Fatika didampingi Kanit Reskrim Ipda Purwanto.

Walau mandau yang dibawa tak dihunuskan, namun Zakaria membuat pengurus masjid khawatir sehingga bergegas memberitahu polisi.

“Anggota kami langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP), tapi dia sudah bergeser dari areal masjid menuju ke arah pelabuhan. Dia memang sudah diikuti sejumlah anggota Satuan Sabhara Polresta Samarinda yang berupaya melakukan negosiasi agar dia mau menyerahkan mandaunya,” pungkasnya. (*/samarindapos)

WEDEH, Pakai Teori Ekonomi. Jelang Tahun Baru PSK di Wilayah Ini Turun Tarif


CIANJUR - Menjelang pergantian tahun, prostitusi semakin marak di Cianjur Utara.

Salah seorang PSK bernama Lara mengatakan, untuk harga yang ditawarkan mulai Rp500 ribu untuk short time, namun full time (sehari) mencapai Rp1 juta.

”Ya sengaja, harga tidak ditarif terlalu mahal demi meraih pelanggan lebih baik. Karena mau bagaimana lagi walau tamu banyak pesaing pun banyak,” ujarnya dilansir Radar Cianjur.

PSK lainnya Sela (28) asal Ciranjang kerap dipesan di Cipanas, karena pelanggan mulai banyak diakhir tahun.

”Kalau siang saya bekerja di salah satu perusahaan konveksi, nah malam saya dipesan. Banyak pemesan ke daerah Cipanas karena disana banyak vila apalagi banyak juga wisatawan di akhir tahun,” ungkapnya.

Menurutnya, untuk penawaran dirinya kerap mempercayai calo di pinggir jalan. Namun, tak sedikit tamu yang mengontak langsung.

”Ya kalau jelang akhir tahun lumayan permintaan. Bisa dilihat para calo pun di malam hari semakin banyak,” ujarnya.

Pekerjaan sampingannya ini dilakukannya demi mencukupi kebutuhan sehari hari dan menunjang gaya hidupnya. Jadi harga yang ditawarkannya pun lumayan tinggi.

”Ya short time kalau saya Rp800 ribu kalau long time Rp2 juta aja. Ya kalau akhir tahun pemesan ada saja. Biasanya saya maen sama tamu di vila saja karena selain aman tempatnya pun nyaman,” tukasnya. (*)

Senin, 26 Desember 2016

Pembersihan Jaringan Pipa Terkadang Sebabkan Air Keruh


Dalam memberikan pelayanan air bersih untuk pelanggannya, PT Adhya Tirta Batam (ATB) selalu berpatokan dengan standar yang sudah ditentukan oleh World Health Organization (WHO) dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes).

Meski demikian, air yang dialirkan ke pelanggan terkadang keruh. Lalu apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?

Manager Corporate Communication ATB Enriqo Moreno mengatakan, kondisi air keruh yang diterima pelanggan disebabkan oleh beberapa hal. Satu diantaranya adanya pekerjaan perbaikan pipa transmisi utama hingga gangguan pada WTP, seperti yang terjadi baru-baru ini di wilayah Batu Aji dan sekitarnya

"Penyebab lain adalah adanya pekerjaan pada pipa distribusi. Selain itu, secara berkala ATB selalu membersihkan jaringan pipa agar kualitas air yang diterima pelanggan tetap terjaga," kata Enriqo.

Namun terkadang proses pemeliharaan pipa tersebut menyisakan lumpur yang membuat air sedikit keruh. Kondisi air keruh ini, umumnya hanya berlangsung sementara, setelah beberapa saat air akan kembali jernih.

Pelanggan hanya perlu mengalirkan air sisa proses pembersihan tersebut sementara waktu hingga akhirnya jernih.

"Pembersihan pipa jaringan ini, tidak bisa dihindari. Secara berkala ATB harus melakukan pembersihan pipa untuk menjaga kualitas air bersih yang disalurkan ke pelanggan," jelasnya.





 
Selain sisa pembersihan pipa, air keruh juga dapat disebabkan oleh pipa jaringan dalam pelanggan.

Pipa pelanggan yang sudah termakan usia dan tidak sesuai peruntukan bisa menjadi salah satu penyebab air ATB yang diterima pelanggan keruh.

Selain itu, kondisi turbulensi atau tekanan air tinggi juga menjadi salah satu penyebab kualitas air ATB yang diterima pelanggan menurun.

Turbulensi terjadi saat air mulai mengalir usai terjadinya gangguan suplai akibat gangguan listrik atau lainnya, terkadang ada sisa kotoran di pipa yang ikut terbawa.

"Terjadinya turbulensi dikarenakan pada saat pertama kali mengalir, tekanan air di pipa cukup tinggi sehingga sisa-sisa kotoran yang ada di pipa ikut terbawa, hal ini hanya bersifat sementara waktu,” kata Enriqo lagi.

Ia juga melanjutkan, ATB selalu berupaya menjaga kuantitas, kualitas dan kontinyuitas air bersih. Hanya saja, terkadang ATB tidak bisa menghindari gangguan suplai air akibat pekerjaan atau gangguan pada listrik untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

Umumnya air keruh hanya berlangsung sementara, apabila air keruh dalam waktu yang cukup lama, pelanggan dapat melaporkan ke ATB melalui call centre 0778-467111 ataupun melalui media sosial ATB seperti Facebook ATB Batam atau Twitter @atbbatam. 


Dapatkan pula berbagai informasi mengenai ATB dengan menginstall ATB Mobile App melalui playstore android.(*) 

Minggu, 25 Desember 2016

Mau Tahu Tanggal Liburan di Tahun 2017? Cek Kalender Liburan Ini




Bagi kamu yang ingin merencanakan liburan panjang di Tahun 2017, Ada baiknya melihat kalender liburan ini.

Hal ini perlu dilakukan agar kamu bisa mengatur jadwal, memanagemen keuangan hingga hotel mana yang sesuai selera kamu.

Setelah melingkari tanggalnya, saatnya kamu menyiapkan semua yang kamu butuhkan untuk liburan.

Selamat berliburan dengan nyaman, tenang dan terencana tentunya.(*)

Paus Fransiskus: Makna Natal 'Tersandera' Materialisme





Paus Fransiskus mengatakan bahwa makna Natal sudah "tersandera" oleh materialisme. 

Perayaan natal, jelasnya, membutuhkan lebih banyak kerendahan hati.

Paus menyebut, masih banyak rakyat dunia yang menghadapi kelaparan, terancam bahaya di jalur pengungsi, dan pemboman di sejumlah kota di Suriah, semisal di Aleppo.

Paus juga mengecam penderitaan anak-anak yang terus berlanjut.

Sepanjang tahun, Paus Fransiskus terus mendesak dunia agar memberikan rasa kasih terhadap para pengungsi. Dia juga mengingatkan bahwa Yesus adalah seorang pengungsi.

Dalam misa, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Tuhan kerap dikesampingkan karena Hari Natal sudah "tersandera" materialisme.

Dia mengatakan banyak umat terobsesi membeli hadiah, makanan, dan semua yang terkait dengan diri sendiri. Umat, kata dia, perlu untuk lebih rendah hati.

"Jika ingin merayakan Hari Natal yang sesungguhnya, kita harus merenungkan kalimat ini: Tuhan selalu ada di tiap kehidupan kita," kata Paus, seperti dikutip dari Reuters. 

Dalam misa yang dihadiri 10.000 orang, termasuk para kardinal dan uskup, Paus Francis mengatakan banyak negara maju yang harus diingatkan bahwa makna Hari Natal adalah kerendahan hati, kesederhanaan, dan misteri.

"Kelahiran Yesus disangkal oleh beberapa pihak, dan diabaikan oleh yang lainnya," katanya.

"Hari ini sikap acuh tak acuh semacam itu dapat kembali terjadi jika Natal hanya sekadar perayaan belaka, sehingga rasa syukur terhadap Tuhan kerap dikesampingkan, kita lebih terpaku membeli hadiah mewah, tetapi abai terhadap mereka yang terpinggirkan".

"Dunia semacam itu telah menyandera Natal, sehingga perlu dibebaskan".

Sebagaimana dilansir BBC, misa di Baisilika Santo Petrus, Vatikan, dalam pengamanan tingkat tinggi. Mereka yang hadir harus melewati detektor logam, Sabtu (24/12/2016).

Pelaksanaan Misa digelar setelah sejumlah serangan teror di Eropa, baru-baru ini.(*)

Dari Hembusan Napas, Bisa Terdeteksi 17 Penyakit Berbahaya


Mendeteksi penyakit dengan akurat akan menentukan terapi pengobatan yang akan diberikan.

Karena itulah, para ilmuwan terus mengembangkan berbagai metode diagnosis yang sederhana namun memberi hasil yang akurat. Salah satunya melalui napas pasien.

Para peneliti di Amerika mengklaim alat tersebut bisa mendeteksi 17 macam penyakit.

Penelitian telah dilakukan dengan menguji napas 1.404 orang dewasa di laboratorium. Mereka pun berhasil mendeteksi sejumlah penyakit.

Penelitian menunjukkan dalam setiap embusan napas, terkandung nitrogen, karbon dioksida dan oksigen, serta lebih dari 100 bahan kimia lainnya. Kadarnya pun akan bervariasi tergantung kesehatan seseorang.

Peneliti utama Profesor Hossam Haick dari Israel Institute of Technology mengatakan, setiap penyakit ternyata menghasilkan jejak napas atau breathprint berupa senyawa kimia volatil yang jumlahnya berbeda-beda.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ACS Nano ini menyebutkan, alat tersebut nanti dapat mengendus penyakit seperti kanker hingga parkinson. Akurasi alat tersebut diklaim mencapai 86 persen.

Mereka tampaknya terinspirasi ajaran bapak kedokteran dunia, Hippocrates yang menyarankan muridnya mencium napas pasien untuk mendeteksi penyakit.

Para peneliti berharap, alat tersebut nantinya bisa dipakai di klinik maupun rumah sakit di seluruh dunia untuk deteksi penyakit.

Dengan melalui napas, deteksi penyakit dinilai lebih mudah, murah, dan tentunya tanpa rasa sakit bagi pasien.

Aadapun 17 penyakit yang bisa dideteksi dengan tingkat akurasi mencapai 86 persen adalah sebagai berikut:

1. Gagal ginjal kronis
2. Parkinson idiopatik
3. Parkinsonisme atipikal
4. Multiple sclerosis
5. Penyakit Crohn
6. Kolitis ulserativa
7. Sindrom iritasi usus besar
8. hipertensi arteri paru
9. Pre-eklampsia pada wanita hamil
10. Kanker leher
11. Kanker paru
12. kanker kolorektal
13. Kanker kandung kemih
14. Kanker ginjal
15. Kanker prostat
16. kanker lambung
17. kanker ovarium.(*)

Sabtu, 24 Desember 2016

My Dreams Come True (MDCT)



Kegiatan CSR Bank OCBC NISPhadir dengan tema “Wujudkan Mimpi - 180 Anak Thalassaemia”.

Bank OCBC NISP melakukan penyerahan bantuan untuk biaya pengobatan dan pendidikan selama enam tahun berturut-turut kepada anak-anak Thalassaemia. 

Penyerahan bantuan dilakukan oleh Aleta Hanafi – Corporate Communication Division Head Bank OCBC NISP (paling kanan) dan disaksikan oleh Bapak Ruswandi Ketua POPTI (Perhimpunan Orangtua Penderita Thalassaemia Indonesia), Bapak & Ibu pendamping dari POPTI dan para orangtua anak-anak.

Sebagaimana diketahui, Bank OCBC NISP sejak tahun 2011 menyelenggarakan My Dreams Come True yang bertujuan untuk membantumeringankan beban anak penderita Thalasemiauntuk  memperoleh pendidikan yang baik dan pengobatan yang layak. Thalassaemia adalah penyakitkelainan darah keturunan dimana anak- anak yang mengidap Thalasemia mempunyai sel darah merah yang mudah rusak sehingga akan mudah lelah, mudah terkena infeksi hingga mengalami perlambatan pertumbuhan. 

Pengobatan yang harus dijalani antara lain konsumsi obat dan transfusi darah secara teratur. 

Selain itu Bank OCBC NISP juga peduli dalam mencegah penyakit Thalassaemia melalui edukasi dan skrining darah di komunitas.(*)





Kala "Kebebasan" Berseluncur di Dunia Maya jadi "Boomerang"


* Bijak dalam Bermedia Sosial Jadi Kunci

Pada era teknologi seperti sekarang ini, komunikasi antar satu orang dengan lainnya semakin mudah dilakukan. Dengan memanfaatkan media sosial, maka hambatan komunikasi seperti jarak dan waktu sudah tidak perlu dikhawatirkan.

Media sosial terbukti membawa efek positif kepada masyarakat, namun di samping itu, terdapat sisi gelapnya bisa meledak kapan saja layaknya bom waktu.

Terkadang, silap ataupun disengaja dalam menyikapi sesuatu bisa mengantarkan Netizen ke dalam permasalahan hukum. Dan tentunya dengan ancaman hukuman beberapa Tahun penjara tentunya.

Seperti yang dialami oleh SA,warga Batam ini yang dituduhkan melanggar Undang-undang Informasi Transaksi Eletronik (UU ITE), pasca-melakukan postingan di media sosial terkait kekalahan Tim Nasional saat melawan Tim Thailand beberapa waktu lalu.

"Makanya jangan sok sholat kau di Thailand ja kalah lu. Kalau gak sholat pasti kau menang. Gara gara itu tuh," tulis SA dalam group media sosial "Wajah Batam".

Postingan itu pun langsung menuai komentar dari para netizen yang tergabung dalam grup tersebut.

Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Helmy Santika, mengatakan, SA diamankan dikarenakan status yang ia posting dalam sebuah group Facebook bernama Wajah Batam.

"Dalam group tersebut juga dihuni ribuan akun milik masyarakat Batam, dan perkataAnnya membuat umat muslim tersinggung," ungkap Helmy, Minggu (18/12/2016) lalu.

Setelah dilakukan pemeriksaan secara intensify, akhirnya polisi menetapkan SA sebagai tersangka, karena telah terbukti melanggar UU ITE pasal 28 yang menyebutkan; setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian /permusuhan individu dan/atau kelompok tertentu berdasarkan Suku, Agama, Ras dan Antargolongan.


Saat Itu,  SA pun mengungkapkan minta maaf atas apa yang sudah lakukannya. Meski demikian, proses hukum tetap dilakukan.

Hal yang sama juga dialami oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kepri Maruf Maulana yang dijerat dengan UU ITE.

Namun apa yang dialami oleh Ketua Kadin Kepri ini bukanlah penistaan Agama, melainkan sebuah foto meme berisikan 'pengalihan isu bom' yang diposting di group WhatsApp yang kebetulan Kapolda Kepri Irjen Pol
Sam Budigusdian adalah anggota bagian grup itu juga.

Dalam foto meme itu, ada kaitannya dengan bom panci pada Sabtu, 10 Desember 2016 lalu di Bekasi.

"Tadi saya marah di grup (WhatsApp), mungkin gurau Maruf Maulana pengalihan isu dengan bom termos. Dia (Maruf) tidak sepatutnya memposting itu. Dia tidak menghargai kinerja polisi," kata Kapolda Kepri  dengan nada kesal kepada sejumlah wartawan.

Sebelumnya, pada rapat Selasa (13/12/2016) pagi yang dipimpin olehnya bersama beberapa personel Detasemen Khusus (Densus) 88 pihaknya menyampaikan hal itu. Dan hasilnya, Densus marah dan kesal kepada Maruf Maulana.

"Kebetukan tadi rapat bersama teman-teman Densus 88, saya sampaikan. Dan semua marah. Dan mereka (Densus 88) share seluruh Indonesia. Silahkan mau minta maaf seluruh Indonesia. Saya selaku Kapolda penjaga keamanan di Kepri merasa tersinggung," tandas Sam kala itu.

Bahkan untuk menuntaskan Kasus ini, kepolisian mendatangkan ahli bahasa guna menilai tulisan pada postingan itu apakah dapat berpotensi memicu keresahan dan dorongan naluri seseorang melakukannya.

"Iya, ahli bahasa telah didatangkan kok. Nanti pasti kami kabari selanjutnya. Yang pasti berlanjut," katanya.

Ketika disinggung, apakah terperiksa Maruf Maulana ini berpotensi menjadi tersangka dalam dugaan tindak pidana Undang-undang ITE ini? Sam tak gegabah dan terburu-buru menjawab itu.


Lantaran, ia memilih lebih profesional menyelidik kasus dari pada mendahului fakta-fakta hukum yang membelit postingan tersebut. "Nanti kami lihat ya. Lebih profesional saja, intinya begitu," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Makruf juga mengucapkan permohonan maafnya kepada pihak kepolisian. Menurutnya, semua itu adalah kilaf.

"Kami selaku ketua kadin meminta maaf atas permasalahan ini. Kami mengaku kilaf dan kami juga mengapresiasi kinerja pihak kepolisian," terangnya.

Selain dua kasus tersebut, masih ada kasus lainnya yang menarik perhatian masyarakat luas saat berinterkasi dengan dunia Maya. Seperti kasus mahasiswi yang di Demo warga Yogyakarta setelah mengumpat kata-kata tak pantas didunia maya setelah gagal mengisin bensin di sebuah SPBU.

Pengamat Komunikasi Massa, Agus Sudibyo berpendapat, belakangan ini dihadapkan pada keadaan di mana media sosial secara serampangan digunakan sekelompok orang untuk menghakimi atau menistakan pihak lain.

Serra dihadapkan kepada fenomena penggunaan media sosial sebagai sarana untuk memamerkan sikap acuh tak acuh, kemarahan dan kebencian terhadap kelompok tertentu.

Menurut Agus media sosial merupakan sarana untuk mewujudkan kebebasan berpendapat dan kebebasan berekspresi.

Namun perlu ditegaskan bahwa kebebasan berpendapat atau kebebasan berekspresi melalui media mana pun tidak pernah sebebas-bebasnya tanpa batas dan etika.

"Kebebasan berpendapat dibatasi oleh hak-hak orang lain untuk diperlakukan secara layak dan adil, hak-hak setiap orang untuk mendapati ruang publik yang beradab dan menyejukkan," kata Agus di Jakarta, Kamis (3/11).

Dikatakan Agus, ruang publik adalah milik semua orang, oleh karena itu siapa pun yang berbicara di ruang publik harus memiliki kedewasaan, sikap bertanggung-jawab dan mampu berempati kepada orang lain.

"Kebebasan berpendapat yang tanpa etika dan sikap hormat kepada orang lain akan melahirkan anarki," ujarnya.

Oleh karena itu, menurut Agus, sangat penting untuk mengingatkan kepada semua pihak, khususnya unsur-unsur politik untuk tidak menggunakan media sosial maupun media massa sebagai sarana untuk menebarkan sikap permusuhan, kebencian, sikap acuh-tak-acuh yang berdimensi politik, agama, etnis maupun golongan.

"Media sosial dan media massa harus ditempatkan sebagai sarana untuk berbagi dan mewujudkan empati sosial," katanya.

Sementara Itu, pengamat media sosial yang sehari-hari bekerja sebagai Head of Information System Concentration di Doctor of Computer Science Binus University, Harco Leslie Hendric Spits Warnars mengatakan bahwa Netizen saat ini terbilang sudah dalam kondisi 'telanjang' ke Twitter, Facebook, Uber, dan lainnya. "Kita sudah mengabaikan proteksi diri di internet," ujar di Jakarta beberapa waktu lalu.



Dengan mudahnya pengguna 'menjual diri' di dunia maya, tak sedikit para peretas yang memanfaatkan kelengahan tersebut. Dengan demikian, peretas akan semakin mudah untuk membobol akun media sosial atau emailkorbannya.

Selain itu, kata Spits, para pengguna media sosial juga terlalu 'jujur' untuk menyampaikan sesuatu, padahal itu merupakan informasi pribadi.

Menurutnya, lebih baik memanipulasi informasi pribadi di media sosial sehingga peretas atu penjahat siber akan sulit menembusnya.

"Misalnya, kita memotret anak kita, kemudian diunggah ke media sosial. Itu kan riskan, karena bisa saja ada yang memanfaatkan untuk perdagangan anak. Meski tujuannya untuk berbagi kebahagiaan dengan keceriaan di keluarga kita, baiknya kita tidak terlalu banyak mengumbar informasi pribadi," tuturnya.(*/berbagai Sumber)

Sensasi 'Tak Mau Cek-Out' Landa Tamu Hotel Best Western Premier Panbil Batam Hotel

Akhir pekan menjadi momen yang tepat untuk 'mengasingkan' diri dari keramaian kota. Banyak di antaranya memilih untuk ref...