Kebutuhan manusia akan air bersih tidak perlu
ditanya lagi. Setiap harinya, Air menjadi faktor utama dalam setiap kegiatan
manusia. Mulai dari aktivitas mencuci, mandi hingga kakus.
Selain itu, tubuh manusia juga membutuhkan air
untuk dikonsumsi. Fungsi dan manfaat air ini tidak dapat digantikan dengan
jenis minuman apapun. Air yang kita minum atau zat air yang berasal dari
berbagai jenis makanan dan juga minuman yang kita konsumsi setiap hari, akan
membantu proses metabolisme tubuh, membantu proses pencernaan, menjaga daya
tahan tubuh, mencegah penuaan dini, melembabkan kulit, mengeluarkan racun
hingga mempertajam ingatan pada otak manusia.
Lalu berapa banyak
Air Yang Dibutuhkan Oleh Tubuh Manusia?
Setiap hari kita
bernafas, mengeluarkan energi, buang air kecil, buang air besar hingga
aktivitas lainnya, merupakan hasil dari manfaat air yang kita minum. Oleh sebab
itu, tubuh memerlukan pasokan air yang cukup setiap harinya.
Agar organ
vital dalam tubuh anda dapat berfungsi dengan baik, dan racun yang ada didalam
tubuh tidak mengendap dan segera dikeluarkan dalam bentuk keringat, urine dan
kotoran lainnya.
Institute of
Medicine
mengungkapkan bahwa kebutuhan asupan air orang dewasa pria antara 3 liter atau
setara dengan 13 gelas (cangkir), sedangkan untuk wanita dewasa antara 2.2
liter setara dengan 9 gelas (cangkir) setiap harinya.
Namun hal
ini bukanlah patokan yang pasti, karena sebenarnya kebutuhan air pada tubuh
manusia itu berbeda-beda, hal ini dibedakan pada beberapa tingkatan.
Lalu tahukan Anda Bagaimana cara mengelola air baku menjadi air bersih hingga akhirnya diolah menjadi air yang layak untuk dikonsumsi?
Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat dipermukaan bumi. Baik kualitas maupun kuantitas, air harus dapat memenuhi kebutuhan manusia. Oleh karena itu, dari segi kuantitas dibanyak negara air tidak menjadi masalah. Terlebih lagi jika dapat mengelolanya dengan baik.
Air bersih dapat diartikan sebagai air yang memenuhi persyaratan untuk pengairan sawah, untuk treatment air minum hingga untuk treatmen air sanitasi.
Persyaratan disini ditinjau dari persyaratan kandungan kimia, fisika dan biologis. Atau memenuhi syarat sebagai berikut:
·
Umum: Air yang sehat dan aman itu adlah bisa
dikonsumsi oleh manusia
·
Fisik: Tidak berwarna, Tidak berbau dan Tidak
berasa
·
Kimia : Memiliki PH yang netral, tidak
mengandung racun dan logam berat berbahaya serta memiliki beberapa parameter.
Dan sebelum
dialirkan ke pelanggan, air baku tadi
harus melalui serangkaian proses pengolahan di Instalasi pengolahan Air (IPA) hingga
menjadi air bersih. Setidaknya ada 5 tahap proses pengolahan sampai menjadi air
bersih.
Tahapan proses
pengolahan tersebut adalah koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan
desinfeksi.
Tahap pertama adalah koagulasi
Koagulasi
adalah proses pencampuran bahan kimia (koagulan) dengan air baku. Sehingga
membentuk campuran yang homogen dengan disertai pengadukan cepat. Tipe
koagulator terdiri dari tipe hidrolis dan tipe mekanis.
Koagulan yang
digunakan antara lain Aluminium Sulfat dan Polyaluminium Chloride (PAC). Waktu
pengadukan 30 – 120 detik dengan nilai gradien kecepatan (G/detik) > 750.
Tahap kedua adalah flokulasi
Flokulasi adalah
proses pembentukan partikel flok yang besar dan padat dengan cara pengadukan
lambat agar dapat diendapkan.
Tipe flokulator
terdiri dari tipe hidrolis, mekanis, dan clarifier. Waktu kontak berkisar 20 –
100 menit. Nilai G/detik berkisat 100 – 5.
Tahap ketiga adalah sedimentasi
Pada prose ini,
terjadi pemisahan padatan dan air berdasarkan perbedaan berat jenis dengan cara
pengendapan.
Tipe bak
sedimentasi terdiri dari bak persegi (aliran horizontal), bak persegi aliran
vertikal (menggunakan pelat/tabung pengendap), bak bundar (aliran vertikal –
radial dan kontak padatan), serta tipe clarifier.
Kedalaman bak berkisar
antara 3 – 6 meter (bak persegi dan bak bundar) serta 0,5 – 1 meter
(clarifier). Waktu retensi 1 – 3 jam (untuk tipe bak persegi horizontal dan bak
bundar), 0,07 jam (waktu retensi pada pelat/tabung pengendap), dan 2 – 2,5 jam
(tipe clarifier).
Tahap keempat adalah filtrasi (saringan pasir cepat)
Yang merupakan proses
pemisahan padatan dari air melalui media penyaring seperti pasir dan antrasit.
Jenis saringan
terdiri dari saringan biasa (gravitasi), saringan dengan pencucian antar
saringan, dan saringan bertekanan. Kecepatan penyaringan 6 – 11 m/jam
(saringan biasa dan saringan dengan pencucian antar saringan) dan 12 – 33 m/jam
(saringan bertekanan).
Tahap kelima adalah desinfeksi
Pada proses
Desinfeksi ini adalah pembubuhan bahan kimia untuk mengurangi zat organik pada
air baku dan mematikan kuman/organisme.
Desinfektan yang digunakan antara lain
gas khlor dan kaporit. Setelah melewati proses pengolahan tersebut, air bersih
siap didistribusikan ke pelanggan.(*/berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar