Salah satunya di Kabupaten termuda di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Anambas dan Natuna. Di Kabupaten ini, Telkomsel memiliki misi sosial yang harus diwujudkan demi terbukanya 'isolir komunikasi' di wilayah tersebut. Mengingat pembangunan infrastruktur Telekomunikasi di pulau terluar merupakan bentuk dukungan Telkomsel terhadap kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Seperti kita ketahui bersama, Sipadan dan Ligitan diambil alih oleh negara tetangga Malaysia, karena kurangnya kepedulian terhadap pembangunan. Selain itu, di pulau kecil dan terluar itu selama ini disinyalir seringkali dijadikan sarang penyamun, penyelundupan, bahkan tidak menutup kemungkinan perompak.
Dengan terbukanya akses komunikasi khususnya selular, tentunya akan sangat membantu pihak keamanan untuk melakukan penjagaan dan pemantauan.
Disamping letaknya yang strategis secara geopolitik dan berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea dan Taiwan, wilayah Anambas dan Natuna juga dikenal sebagai dengan penghasil Minyak dan Gas.
Dimana cadangan minyak buminya diperkirakan mencapai 14.386.470 barel, sedangkan gas bumi 112.356.680 barel, bahkan Ladang Gas Hidrokarbon terdapat cadangan sebesar 46 trillion cubic feet (TCT) merupakan salah satu sumber terbesar di Asia.
Untuk itu, kehadiran sarana telekomunikasi dari Telkomsel dapat meningkatkan ketahanan nasional sekaligus mempersatukan Indonesia yang tersebar di berbagai pulau.
Dengan terbukanya akses telekomunikasi ini, setidaknya dapat membantu TNI, khususnya dalam menunjang berbagai kegiatan operasional tentara bertugas di garda terdepan dalam menjaga keutuhan negara.
Sebelumnya, sebanyak 15 Base Tranceiver Station (BTS) baru tekah ditempatkan di Natuna. Dari jumlah tersebut, sekitar 10 BTS ditempatkan di Kabupaten Natuna yang menjangkau wilayah Pulau Serasan dan Pulau Midai, serta wilayah outer Ranai, termasuk markas baru TNI yang ada di Kompleks Kesatrian Kompi Komposit Marinir TNI AL, Bunguran Selatan.
Sementara, lima BTS sisanya dibangun di Kabupaten Kepulauan Anambas yang melayani Terempa. Disebutkan, dari 15 BTS baru itu, 13 BTS diantaranya merupakan kategori BTS 3G.
Dengan penambahan tersebut, maka Telkomsel secara total telah mengoperasikan 59 BTS, termasuk 22 BTS 3G yang telah menyelimuti area Pulau Natuna dan Anambas.
Sementara, secara nasional Telkomsel telah mengoperasikan 627 Base Transceiver Station (BTS) yang berlokasi di perbatasan Singapura, Malaysia, Vietnam, Timor Leste, Australia, Filipina, dan Papua Nugini.
Dengan demikian, Telkomsel telah menggelar lebih dari 126.000 BTS hingga penjuru Tanah Air yang menjangkau hingga 95% wilayah populasi penduduk Indonesia. Dari 627 BTS yang berada di perbatasan dengan delapan negara tersebut, 148 di antaranya merupakan BTS 3G yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat dalam mengakses layanan data.
Kini layanan 4G LTE Telkomsel telah hadir dan dapat dirasakan oleh masyarakat seluruh Ibu Kota Kabupaten (IKK) Telkomsel Area Sumatera yang berjumlah sebanyak 154 IKK, termasuk Ranai di Kepulauan Natuna yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Peresmian penggelaran jaringan 4G LTE Telkomsel di seluruh IKK Area Sumatera dilakukan secara bersamaan di Kalianda ,kabupaten Lampung Selatan oleh Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, Direktur Network Telkomsel Sukardi Silalahi dan oleh Direktur Sales Telkomsel Mas’ud Khamid yang berada Jambi.
“Telkomsel konsisten untuk menghadirkan layanan 4G LTE dengan jangkauan yang semakin luas dan kualitas yang semakin baik sesuai harapan pelanggan. Inilah komitmen kami sebagai perusahaan milik bangsa yang secara berkesinambungan terus memperluas coverage layanan 4G untuk hadir melayani negeri hingga ke pelosok termasuk pulau terdepan di Indonesia, tidak hanya di Pulau Jawa. Kami mulai dengan membangun di bagian paling barat Indonesia, di seluruh IKK di Sumatera. Ke depannya, seluruh IKK se-Indonesia yang berjumlah lebih dari 400 IKK akan dapat menikmati layanan internet super cepat ini,” kata Ririek.
Dalam waktu lima bulan terakhir, Telkomsel telah melakukan pembangunan lebih dari 1.000 eNode B atau base transceiver station (BTS) 4G LTE baru di Area Sumatera. Dalam menggelar jaringan 4G, Telkomsel selalu memastikan bahwa konektivitas pelanggan dengan layanan Telkomsel 4G LTE tetap terjaga pada saat beraktivitas baik di lokasi indoor maupun outdoor.
“Kami harap hadirnya layanan 4G LTE di seluruh IKK Area Sumatera akan mendukung pembangunan wilayah ini, sehingga sejajar dengan kota besar lainnya, di mana salah satu indikatornya adalah penerapan teknologi terkini. Kami pun percaya layanan ini akan memberikan dampak yang positif kepada masyarakat, khususnya dalam mencari dan bertukar informasi dengan lebih cepat,” tambah Ririek.
Saat ini Telkomsel telah melayani lebih dari 48 juta pelangan di Area Sumatera, di mana 23 juta di antaranya merupakan pengguna layanan data. Dari jumlah tersebut, sekitar 4,5 juta pelanggan sudah menggunakan layanan 4G LTE.
Dalam kurun waktu setahun, penggunaan layanan data Telkomsel di wilayah ini meningkat 135%, di mana pelanggan paling sering menggunakan layanan data untuk beraktivitas di media sosial, serta menikmati layanan video dan bertukar pesan instan.
Dengan adanya kualitas layanan komunikasi yang setara dengan kota besar di Indonesia, perluasan penggelaran jaringan layanan Telkomsel di Natuna dan Anambas diharapkan bisa mendukung percepatan pertumbuhan perekonomian dan kemasyarakatan.
Selain itu juga, mampu menjadi katalisator dalam mempromosikan potensi daerah ini sekaligus menjadi manfaat bagi daya tarik investasi, peluang usaha, bahkan lapangan kerja baru.(*)